Friday, 10 July 2015

Perbedaan Mesin 4 Langkah dan Mesin 2 Langkah

Prinsip Kerja Mesin / Engine 4 Langkah

 
1. Langkah hisap (intake stroke)
    Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Intake valve 
    terbuka  dan exhaust valve tertutup, udara murni masuk kedalam silinder melalui
    intake valve.
2. Langkah kompresi (compression stroke)
    Udara yang berada di dalam silinder dimanfaatkan oleh piston yang bergerak
    dari TMB ke TMA, dimana kedua valve intake dan exhaust dalam keadaan tertutup.
    Selama langkah ini tekanan naik 30-40 kg/cm2 dan temperatur udara naik 400-500
    derajat celcius.
3. Langkah kerja (power stroke)
    Pada langkah ini, intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan tertutup,
    partikel-partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle akan bercampur dengan
    udara yang mempunyai tekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran yang
    menghasilkan power/temaga. Akibat dari pembakaran tersebut, tekanan naik menjadi
    80~110 kg/cm2 dan temperatur naik menjadi 600~900 derajat celcius.
4. Langkah buang (exhaust stroke)
    Exhaust valve mulai sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah sehingga gas
    pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas buang
    keluar seluruhnya.

Kesimpulan : Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran dalam mesin.

Prinsip Kerja Mesin / Engine 2 Langkah

 
1.  Langkah piston ke atas ( Upward stroke )
     Piston bergerak ke atas dari TMB menuju TMA, campuran udara dan bahan bakar
     masih mengalir ke dalam silinder melalui saluran ( scavenging passage ).
     Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus menerus dikeluarkan sampai
     lubang exhaust tertutup.
     Saat lubang exhaust ditutup oleh gerakan piston yang menuju TMA
     campuran udara dan bahan bakar ditekan, sehingga tekanan dan temperaturnya naik.
     Pada saat itu, lubang intake terbuka pada akhir langkah kompresi,
     sehingga udara segar terhisap masuk ke dalam crank case.
2.  Langkah piston ke bawah ( Downward stroke )
     Campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan diberi percikan bunga api
     dari busi sehingga  menyebakan terjadinya pembakaran sehingga tekanan dan 
     temperatur diruang bakar naik.
     Dan piston pada mesin terdorong kearah titik mati bawah. Pada akhir langkah piston, 
     lubang exhaust terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar,
     kemudian campuran bahan bakar dan udara yang berada di crank case masuk
     ke dalam silinder.

Kesimpulan : Dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.

Keuntungan dan Kerugian Engine 4 Langkah
  •  Keuntungan engine 4 langkah adalah:
           •  Pembakaran lebih sempurna, sehingga lebih ramah lingkungan.
           •  Penggunaan fuel lebih ekonomis, karena bahan bakar terbakar lebih sempurna.
           •  Tekanan kompresi lebih tinggi.
           •  Efisiensi engine (ratio fuel comsumption per output) lebih tinggi.
  •  Kerugian engine 4 langkah adalah:
           •  Ukuran dan berat lebih besar.
           •  Harga mesin lebih mahal.    
   
Keuntungan dan Kerugian Engine 2 Langkah
  •  Keuntungan engine 2 langkah adalah:
           •  Ukuran dan berat lebih kecil.
           •  Dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar.
           •  Harga lebih rendah karena tidak menggunakan valve dan struktur yang lebih
              sederhana.
           •  Putaran lebih halus karena ukuran flywheel lebih kecil.
  •  Kerugian engine 2 langkah adalah:
           •  Pembakaran tidak sempurna. Karena tidak menggunakan mekanisme valve
              maka gas hasil pembakaran tidak terbuang seluruhnya dan menyebabkan
              pembakaran tidak sempurna .
           •  Penggunaan fuel tidak ekonomis karena sebagian campuran bahan bakar
              dan udara ikut keluar bersama dengan gas buang (saat proses exhaust).
           •  Tidak dapat menaikkan tekanan kompresi karena waktu yang diperlukan
              untuk langkah intake singkat sehingga jumlah campuran yang masuk sedikit.
           •  Efisiensi engine (ratio fuel comsumption per output) lebih rendah dibandingkan
              dengan engine 4 langkah.
           •  Crank case harus rapat tidak boleh ada kebocoran udara.

4 Langkah yang umumnya bisa juga di sebut dengan 4 Tak, begitu juga dengan 2 langkah
disebut juga dengan 2 Tak.

    No comments:

    Post a Comment